Tuesday, April 9, 2013


Kesempatan kali ini dipergunakan untuk membuat monolog dengan benda atau makhluk selain manusia. Saya memilih benda yaitu tisu sebagai rekan bicara, lebih tepatnya sebungkus tisu.




A (saya): Halo… Apa kabar?

T  (tisu) : (berbarengan)
   Halooo..!

A         : (kaget karena dijawab berbarengan)
              Wah, ramai ya. Kalian disitu ada berapa lembar?

T          : (salah satu dari tisu)
              Berapa ya..coba dihitung, 1,2,3,4,…26 lembar! Mau bicara sama yang mana?

A         : (bingung) Emm.., sama semua aja deh. Eh, asal kalian dari mana sih?Kok bisa tipis sama lembut     gitu…

T          : (serentak) Kasi tau gak yaaaa??

A         : Lho… malah nyewotin.. Kasih tau lah… kalian kan sering ada disekitarku sehari-hari…

T          : (salah satu menjawab dengan semangat) Kami keren banget loh! Jangan kaget kalau udah dikasih tau nanti, Ok??

A         :Ok, berusaha! (panteng mendengarkan)

T          : (lembar tisu yang menjadi pembicara pertama tadi) Kami menjadi seperti ini karena telah melalui proses yang panjang. Tempat kami diproduksi adalah pabrik kertas, sama dengan kertas yang lain. Disana kami melalui berbagai proses, peleburan, pembentukan kembali,pencetakan lalu pemotongan.
            : Kami diproses menggunakan mesin-mesin canggih! (timpal tisu yang lain)

            : Disana ada banyak sekali lembaran tisu lain yang dibuat, bukan hanya ribuan ratusan ribupun lebih! (timpal yang lain lagi)

            : Pabrik itu juga ramai sekali, semarak dengan suara-suara mesin dan kegiatan yang tengah dilakukan pada proses produksi sampai kami dipotong-potong dan dibungkus dan siap edar! (lagi-lagi timpalan selembar tisu yang lain lagi)

            : Dengan banyak jenis kendaraan pula kami diedarkan keseluruh  penjuru bumi! (sahut salah satu lembar tisu yang tak mau kalah bicara)

A         : Wooww! Pasti besar sekali pabriknya..

T          : (serentak) Tentu!
            :Tapi ada hal yang memurungkan kami…

A         : Apa itu?

T          : Asal kami pertama kali adalah dari sebatang pohon, yang satu demi satu ditebang hanya demi mendapatkan biang dari beberapa lembar tisu seperti kami…

            : Benar… Pergunakanlah kami dengan bijak apabila kamu masih ingin bumi ini hijau dan segar…

            : Kami sangat senang menjadi tisu karenan bisa berguna untuk banyak hal seperti menjadi lap atau serbet yang mudah diganti dan mudah didapatkan, namun asal kami membuat bayangan hitam pada kehidupan dan keselarasan bumi kedepannya…

A         : Ooh.. Betapa kalian berbesar hati mau berbagi kisah ini denganku. Tentu, aku berjanji akan mulai berhemat dalam memakai kalian. Adakah saran lagi untukku? Kalian hebat sekali, sudah melewati proses yang panjang hingga sampai didepan mataku ini, berpindah ketanganku…  Aku saja belum pernah naik kapal laut, hahaha…

T          : Ya, cobalah sesekali naik kapal, merasakan betapa menyenangkannya goyangan ombak yang mengantarmu diperjalanan..

            : Juga jangan lupakan pesan kami tadi dan cobalah mengganti kami dengan serbet kain, meskipun kami tahu kami lebih praktis sehingga kami masih menjadi pilihan yang lebih baik dibandingkan mereka.

A         : Baiklah, para tisu terimakasih sudah mau berbagi denganku, akan kuingat pesan dan kisah kalian ini..! 

No comments:

Post a Comment